80. Kekhawatiran

1514 Kata

Ardana terbangun karena merasa sangat gerah, keringat membasahi tubuhnya. Dia merasa tubuhnya yang berat, rupanya Maura tertidur seraya memeluknya. Maura pun berkeringat, AC yang mati membuat Ardana tahu penyebabnya. Sayangnya remote AC berada cukup jauh dari jangkauan, sehingga dengan perlahan dia menggeser Maura agar tidak terbangun meskipun sia-sia. Maura terbangun dan menatap Ardana dengan matanya yang masih tampak mengantuk, dia segera menjulurkan tangan untuk memegang kening Ardana. “Sudah turun panasnya, syukurlah,” ucap Maura seraya meletakkan kepalanya di bantal. “Tadi aku demam?” tanya Ardana. Maura mengangguk dengan mata terpejam. Ardana mengambil remote AC dan menyalakan penyejuk ruangan tersebut. Sejak tadi setiap lima sampai sepuluh menit, Maura selalu terbangun, menge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN