99. Mengukir Luka

1548 Kata

(Sembilan puluh menit sebelum itu). Maura merasa sangat mual, dia bahkan sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Dia menerima telepon dari Diva. “Ya Div,” ucap Maura dengan suaranya yang lemah. “Kamu sakit?” “Hanya mual, aku sudah minum obat magh tapi masih tetap mual,” keluh Maura. “Kamu sudah datang bulan?” “Belum, mungkin efek vitamin hormonal yang diberikan dokter ya jadi telat.” “Bodoh. Cepat test sana, ke apotik beli test pack ya, beli beberapa dengan merk berbeda agar yakin hasilnya,” seloroh Diva yang sepertinya sangat sebal dengan temannya, apa menikah membuat otak Maura yang semula encer itu jadi bebal? Bukankah IQ dia sangat tinggi dulu? “Maksud kamu? Apa aku hamil?” tanya Maura yang juga ikut terkejut. “Minta Sandy mampir ke apotik, cepat,” tutur Diva. “A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN