108. Janji Terakhir

1931 Kata

Maura dan Ardana menuju taman di vila itu, Ardana menggenggam tangan Maura erat, memamerkan senyum tampannya yang menarik. Sementara Maura memutar bola matanya, menganggap bahwa akting Ardana sangat sempurna, memang dia lebih cocok menjadi artis dibanding pengusaha. Maura menyalami seluruh anggota keluarga yang telah hadir lebih awal tanpa terkecuali. Saat menyalami Margareth, wanita itu memeluknya erat dan memegang kedua pipinya. “Kamu sedang hamil kembar ya? Wajah kamu semakin cantik,” tutur Margareth. “Terima kasih, m-mama,” sapa Maura terbata, sebenarnya dia sangat sungkan memanggil mama dan papa namun ... ini adalah permintaan Zeefa untuk acara intim hari ini, dia ingin mereka berkumpul benar-benar seperti keluarga yang utuh dan hangat. Margareth mengusap perut Maura yang mula

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN