Dalam Perlindungan Serigala

1717 Kata

Kacau! Pikiran Kaluna masih berputar tak karuan. Bagaimana bisa ia menyerahkan diri pada Dhika semalam, bahkan lebih buruk lagi bagaimana bisa ia menikmatinya. Sesuatu di kepalanya jelas salah, pikirnya. Tapi di sisi lain, tubuhnya masih menyimpan jejak hangat yang membuatnya malu pada diri sendiri. Ah, sudahlah. Ia memilih mengubur semua itu dalam-dalam, menutupinya dengan rutinitas. Siang itu, tepat pukul sebelas, mereka baru sarapan. Di meja makan, goreng udang buatan Noelle memenuhi ruangan. Kaluna duduk menunduk, menyuap perlahan. Aneh sekali, Dhika duduk di sampingnya, begitu santai, bahkan sampai mengupaskan udang untuknya. Jemari panjang itu dengan cekatan memisahkan cangkang, lalu meletakkan daging udang putih bersih di piringnya. Kaluna hanya melirik sekilas, berusaha tetap bias

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN