Balik kanan, balik kiri, bolak-balik saking gabutnya aku hari ini. Hampir sepuluh hari aku tidak bertemu dengan si pengganggu dan kini aku tengah menantikan kedatangannya.
Mas Aiman berkata sudah mendarat di Jogja namun batang hidungnya tak kunjung muncul di rumah ku. Kesal rasanya menunggu tanpa kepastian. Di telpon nggak diangkat dan pesanku pun tidak dibaca.
Sebenarnya dia sedang ada dimana?
Awas saja kalau bersenang-senang dengan teman-temannya dan melupakan janjinya padaku! Bakal aku pukul lengannya dan jambak rambutnya.
“Sayang, Bunda mau pergi sama Mama, mau ikut apa di rumah saja?”
“Cantik banget, Bun. Mau pergi kemana sih? Nanti kalau Ayah tahu Bunda dandan terlalu cantik pasti ngambek.”
“Mau kumpul-kumpul sebentar sama teman satu angkatan waktu kuliah. Mereka sedang ada kun
