Suasana di ruangan divisi marketing nampak hening karena semua sedang fokus pada pekerjaan. Beberapa ada yang mendapat tugas di lapangan, sementara yang lain ada yang sibuk menyelesaikan target bulanan. Sejak pagi layar datar di setiap meja menyala dengan raut wajah serius dari para pekerja, termasuk Florensia Alinka. Wanita itu bahkan menampakkan beberapa kerutan pada keningnya karena saking seriusnya. Ia harus menyelesaikan laporan agar bisa segera diperiksa oleh Tristan dan diberi tanda tangan, sebelum pria itu resmi mengundurkan diri. Dan nanti malam, Tristan akan mengadakan makan malam perpisahan, meski belum secara resmi berpisah dengan tim marketing. Flo merasa kepalanya berdenyut nyeri karena harus menyelesaikan pekerjaan dan memikirkan mengenai persiapan pernikahannya dengan Bian