68

1121 Kata

“Arsa.. Mana es krim strawberry-nya?!” Meski berteriak, kaki jenjang Ariana melangkah santai memasuki area dapur. Ia sudah tahu jika tidak ada es krim tersisa di lemari pendingin rumah mereka. Semalam ia dan Isyana kalap. Menghabiskan seluruh persediaan disaat Arsa sedang melakukan teleconferences. "Kita perlu beli dulu nggak?!" tawar Ariana sembari melipat tangan di depan d**a.  Arsa mendengus. Ia tak menyangka jika dirinya dipermainkan oleh sang istri. "Kamu tahu kalau es krimnya habis?!" tanya Arsa lalu menutup pintu lemari es.  "Heem.."  “Dan nggak coba cegah aku?!”  Ariana tak tahu harus bagaimana menghadapi ayah pencemburu sekaligus suami pemarah seperti Arsa ini. Selama hidup ia belum pernah memiliki suami apalagi sosok orang tua pengekang yang aneh.  “Sebetulnya kamu marah kar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN