Arsa sepertinya harus belajar bersabar. Sebagai pria dewasa, ia tidak boleh kalah pada pemuda pencuri perhatian sang putri. Arsa akan menghadapi Jengkol a.k.a Jackson dengan tangan terbuka. Setelah kalah tanpa medan pertempuran dengan Sadewa- ayah mertuanya, tentu saja Arsa harus menang melawan Jengkol. Apa pun caranya! Kemenangan akan berada ditangannya. "Isyana… Aku haus.. Cold water boleh?!" "Air dingin ya?!" tanya Isyana memastikan. Perlakuan manis sang putri tak lepas dari netra Arsa. Sudut bibir Arsa berkedut. Laki-laki itu ingin memarahi Jengkol karena telah berani menyuruh putri cantiknya yang ia perlakukan seperti princess di rumah. Cold water mata kamu anak muda! Beraninya.. Jackson menganggukan kepala dan Isyana langsung bangkit dari karpet. "Oke Jacky! Isya ambilin