"Bye-bye Jackson.." tangan Isyana melambai- berdada pada Jackson yang juga melakukan hal serupa di dalam mobil. "Isya besok kita main lagi ya.." anak laki-laki itu berteriak sangat keras membuat Arsa yang berdiri dibelakang Isyana mendengus. 'Masih saja anak itu!', heran Arsa dalam hati. Perasaan ia sudah sangat terang-terangan menolak kehadirannya di dekat sang putri, tapi Jengkol kelihatannya merupakan sosok keras kepala yang tidak mudah menyerah. Harus disingkirkan sebelum hubungan mereka semakin kokoh!! "Iyaaa!! Main lagi ya…" Ariana terkikik melihat wajah masam Arsa. Susah memang jika menghadapi ayah super protektif. Ariana sudah pernah merasakannya. Untung saja Isyana sepertinya tidak seperti ia dulu kecil. Mereka jauh berbeda dari segi sifat. Mungkin saja tabiat putrinya miri