Brak!!! Arsa memukul meja kerja. Ia ingin sekali merobek-robek tumpukan berkas dihadapannya. Jika bukan karena tuntutan kerja, ia pasti sudah berada di rumah sekarang. Memeluk istri cantiknya. Yah! Walaupun harus melihat Jackson saus pasta itu bermain dengan Isyana sang putri. "Sayang, Ariana. Mas Arsa rindu.." lirih Arsa sembari menatap dendam map-map di atas meja. "Ini semua karena kalian!" Kesal Arsa. Mendadak Ayah Isyana itu ingin jadi pengangguran saja agar dua puluh empat jam dapat menjaga istri dan anaknya. "Semiskin-miskinnya saya, saya masih memiliki saham dan warisan dari Ayah." Arsa tak melupakan dirinya. Farhan Darmawan menjadikan Arsa sebagai pria muda dengan sendok emas dimulutnya. Keluarga Arsa tak hanya memiliki rumah sakit terkemuka dengan fasilitas nomor wahid, tapi