Satu minggu berlalu. Jackson Junior Delmonte- pemuda yang mendekati Isyana itu membuat Arsa tak berkutik. Tujuh kali dua belas jam anak itu bersama dengan sang putri. Terhitung lima hari penuh, di setiap paginya Jackson datang, menjemput Isyana sekolah. Mereka akan pulang bersama dan Jackson bermain sampai larut di rumah. “Astaga! Bagaimana cara saya menyingkirkan Delmonte satu itu.” “Pardon, Pak?” Fadli merasa tak yakin dengan ucapan Arsa. “Menyingkirkan Pak Huanino Delmonte, Pak?” tanya Fadli mengulang kata-kata Arsa. Arsa menghembuskan nafas. “Bukan Delmonte yang satu itu Fadli.” Desah Arsa. Ia maklum karena satu minggu ini Fadli disibukan dengan urusan Sadewo dan para antek-anteknya yang masih tersisa. “Ada Delmonte lain yang bekerjasama dengan perusahaan kita, Pak?” Kepala Arsa me