92

1166 Kata

“Mas lampunya!” pinta Ariana sembari menyalakan lampu tidur di atas nakas. Ia meminta Arsa untuk mematikan penerangan utama di kamar mereka. Bagi Ariana tidur dengan cahaya terlalu terang membuat dirinya sulit tertidur. Sstt... Arsa meletakan jari telunjuk ke atas bibirnya. “Nanti Kakak bangun Mama..” ujar Arsa pelan, memperingati Ariana jika suara besar sang istri bisa saja mengusik kedamaian tidur putri mereka. Ucapan Arsa ini membuat Ariana langsung melihat Isyana. Wanita itu menghembuskan nafas lega karena gadis ciliknya masih terlelap tanpa gangguan. Setelah mematikan lampu, Arsa berjalan menuju ranjang yang Ariana tempati. Tugasnya untuk menidurkan sang putri sudah ia kerjakan sebaik mungkin. Arsa membaringkan diri disamping tubuh Ariana. "Kamu mikir apa?" Ia menyusupkan lengan kir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN