“Hamil lagi ya?” goda Dipta. Ia akan sangat senang jika Dira benar-benar mengandung keturunan kesekian mereka. “Jangan macem-macem ya lo Dipta!” Dira akan menjadi sangat tidak sopan jika Dipta bertingkah menjijikkan. Wanita kesayangan kakak kandung Arsa tersebut kembali memukul suaminya. “Geliin banget sih! Inget umur!” semburnya karena Dipta memang terkesan selalu melupakan usia tua mereka. “Iya nenek cucu tiga..” Dipta tertawa terbahak-bahak melihat tatapan tajam Dira. Ia tahu jika istrinya dilanda rasa malu, alih-alih marah karena diingatkan oleh kelakuan bodohnya. Dira melipat kedalam bibirnya. Perasaan menyesal bersarang dalam dirinya. Andai ia mampu untuk sedikit rasional, pasti ia tak akan ketakutan dan memberi jawaban jujur pertanyaan the devil Dipta. Plak!! “Diem!” amuk Dira.