“Arsaaaa!! Apa yang kamu lakuin?!” Di atas tubuh Ariana, Arsa memasang wajah memelas. Niat ingin mengejutkan sang istri benar terjadi tapi terlalu awas tidak sesuai dengan rencananya. Ia baru saja membuka kancing ketiga piyama Ariana. “Sayang, aku pengen lagi.” Ariana mendorong tubuh Arsa. Ia membenarkan apa yang telah suaminya buka tanpa izin. “Ini pelecehan namanya!” geram Ariana. Masih begitu pagi tapi Arsa sudah mengibarkan tanda-tanda ingin perang. “Sayang aku suami kamu. Gimana bisa kamu bilang pelecehan ke suami sendiri?!” “Melakukan tanpa izin dan kesepakatan bersama akan masuk ke daftar pemerkosaan.” Rahang Arsa jatuh. Bibirnya terbuka dengan kosa kata ekstrim yang Ariana paparkan. “Nanti kamu akan menyepakati kalau kita udah saling terbang.” Arsa selalu memiliki jawaban da