“Papaaaa...” Arsa merentangkan tangan. Ia tersenyum melihat langkah kaki lebar Isyana yang berlari menuju dirinya. “Oh.. Princessnya Papa.” Ujar Arsa ketika sang putri sudah berada di dalam gendongannya. “Are you happy?” tanya Arsa. Laki-laki itu mendekap tubuh putrinya. Ia menggunakan harum Isyana untuk menenangkan jiwanya yang tengah bergejolak hebat. “Happy Papa.. Isya punya temen cowok ganteng.” Hey!! Hawa panas dihati Arsa tiba-tiba saja kembali mengepulkan asap. Ia berpikir siapa kiranya anak kurang ajar yang berani membegal perhatian putri kecilnya. Bisa-bisanya ada makhluk lebih tampan dari dirinya di mata Isyana. Arsa tak terima. Never! Ia akan mengadukan hal ini pada Ariana nanti malam. Posesif? Benar sekali! Bagi Arsa bahkan ketika nanti putrinya sudah menjadi anak dewa