45

1423 Kata

Arsa bangkit. Malam dirinya akan berpesta untuk merayakan gelar suami-suami yang terusir. Ia berjalan menuju salah satu kulkas. Membuka pintu demi mengambil sepuluh kaleng bir untuk putaran pertama. Arsa mengambil nampak, meletakan kalengan amunisinya sembari menyiapkan piring kosong. “Ariana sepertinya punya saus samyang.” Gumam Arsa mengingat jika sang istri pernah membeli bumbu pedas dari Negeri Gingseng. Ia merasa cocolan tersebut akan sangat pas dipadukan dengan bir dan sebotol obat batuk hijau berlogo tanduk rusa miliknya. Arsa lalu kembali menuju ruang tamu. Ia telah memperkirakan kedatangan Dipta sejak laki-laki itu diusir oleh kakak iparnya dari kamar mereka. Ah! Arsa juga teringat untuk mengamankan diri. Ia takut jika tiba-tiba Isyana akan keluar dari kamar lalu menemukan Papa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN