30

1044 Kata

Arsa menekan bel pintu kamar hotel yang dirinya sewa. Ia melirik Ariana yang terus saja murung di dalam rengkuhan dirinya. “Jangan pikirkan ucapan Sadewo, Ariana. Tapi bayangkan bagaimana respon putri kita kalau mendapati kamu seperti sekarang ini.” Ujar Arsa menyadarkan Ariana akan statusnya. Ia merupakan seorang Ibu, tak pantas rasanya menarik rasa ingin tahu sang putri kecil mengenai masalah para orang dewasa. Selain itu, belum tentu juga Ariana dapat menjawab rentetan tanya Isyana. Ia hanya akan membuat malaikat cantiknya bersedih. “Saya nggak menuntut kamu untuk menjadi ibu sempurna di mata putri kita Ariana. Tidak. Tapi saya hanya ingin melihat putri saya bahagia tanpa mengetahui semua hal dibalik sekelumit masalah kita. Jika kamu penasaran, saat ini pun rasanya saya ingin membunuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN