Berita duka menyebar begitu cepat. Meski bukan tentang kematian, tapi terkilirnya kaki kakak Arsa tersebut membuat Anisa, Ibunda yang sempat menyumpahi anaknya itu merasa bersalah. Tahu jika sumpahnya manjur, Anisa akan menjaga lisan agar tak berbicara sembarangan ketika emosi. "Abang maafin Bunda ya." Pinta Anisa. Wanita itu langsung meminta supir di rumahnya untuk mengantar menemui diri sang putra. Ia bahkan sampai membawa Isyana padahal si kecil sedang tidur siang. "Mana Geyol?!" tanya Dipta melirik semua orang karena adiknya tak ada diantara orang-orang yang Bundanya bawa. "Dia nggak ikut ke sini?!" "Abang.. Adek kan lagi ada urusan sama istrinya. Bunda tadi panik. Nggak kabarin Adek kalau Abang kenapa-kenapa." Jelas Anisa. Ia memang tak memberitahukan keadaan Dipta mengingat anak