50

1150 Kata

Ah!! Ariana terjatuh di aras lantai rumah ibu mertuanya. Air matanya mengalir. Pergelangan kakinya terasa sangat sakit sampai-sampai untuk berdiripun Ariana tak sanggup. Melihat kejadian ini membuat Dipta langsung melarikan diri. Niat hati ingin kembali membuat adik dan istri laki-laki itu berbaikan dalam satu wadah, ia malah menciptakan neraka untuk dirinya sendiri. “Ariana.. Ariana kamu kenapa, Sayang?” tanya Anisa kaget melihat keadaan sang menantu. Ia langsung saja mendudukan diri di samping Ariana. Melihat pergelangan kaki yang menantunya terus pegangi. “Anak aku Bunda.. Anak aku.. Bang Dipta bilang..” Anisa langsung menatap bayang-bayang anak pertamanya yang mulai lenyap. Astaga!! Dia benar-benar akan mati cepat diusia senjanya jika Pradipta Darmawan terus saja berulah. Anisa mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN