‘Apa ini?’, batin Arsa merasakan ada kejanggalan. Ia menggeliat lalu membuka matanya. Arsa bergerak cepat- bangun dari tidurnya dan membuka bed cover yang ia pakai. "Astaga!," pekik Arsa kaget melihat Isyana ada dibawah kakinya. Gadis cilik Arsa itu memeluk kaki sang papah, masih tertidur lelap meski si pemilik sedari tadi melakukan gerakan ekstrim. "Nak! Kalau papah tadi nggak kerasa terus nendang kamu gimana, Sayang." ujar Arsa sembari membelai rambut Isyana. Ada-ada saja memang kelakuan Isyana. Mirip dirinya ketika kecil. Dulu Arsa juga sangat suka tidur dengan posisi ini. Tentu laki-laki yang Arsa tempeli adalah Dipta mengingat Farhan selalu bekerja di rumah sakit. “Mirip Papah banget kamu, Nak.” Pintu kamar terbuka, menampilkan Ariana dengan wajah panik wanita itu. Tepat kala Arian