Prakarsa Darmawan tidak akan berani lagi membuat wanitanya marah. Setidaknya untuk delapan bulan ke depan. Satu malam ia tak bisa tidur karena terkunci di ruang kerja. Istrinya bahkan lupa mempunyai suami. Wanita itu pergi sarapan dengan putri mereka tanpa mengajak dirinya. Benar-benar malang.. Untung ada Michell datang ke rumah Bundanya. Kalau tidak Arsa masih akan berada di ruang kerja sampai sore. “Adek mau makan apa?” tanya Anisa. Wanita itu tak menyangka jika putranya yang manis mengikuti jejak Abangnya. “Makanya jangan buat istri adek kesel. Diusir Ariana kan jadinya.” Arsa menghembuskan nafas. “Adek makan dulu ya, Bun.. Michell titip anter Isyana ya. Tante kamu lagi hamil. Dia kalau lihat muka Om tambah ngamuk. Jemput Isya ya..” pinta Arsa sebelum memasukan nasi goreng kedalam mu