“Kamu mau mandi malem-malem?” Ariana menjawab pertanyaan Arsa dengan sebuah anggukan. Ia mengikat rambutnya menjadi gulungan yang tak terlalu tinggi. “Lengket.” ujar Ariana sembari jari-jarinya merapatkan gaun tidur berbentuk kimono yang dirinya kenakan. Melihat sang istri berjalan menuju kamar mandi, Arsa menurunkan selimut dari tubuhnya. Ia beranjak dari ranjang lalu mengambil celana bokser yang teronggok di atas lantai. “Mandi bareng, Yang.” pinta Arsa sebelum dering ponsel pribadi laki-laki itu membuat Ariana memberi kode lain. “Ck! Siapa sih! Nggak paham banget ini malem jumat!” decak Arsa. Ia bertolak menuju nakas di samping ranjang. Mengambil ponselnya di atas sana untuk mengetahui siapa gerangan yang mengusik malam pengambilan jatahnya. Arsa mengusap tombol merah. Ia mengetik