“Tadinya aku pikir kau orang yang beruntung terpilih menjadi istriku, tapi nyatanya, menarik simpatimu saja, aku tidak bisa.” Sesaat ia terdiam, kedua tangannya menopang tubuhnya di tempat tidur, “Aku tidak memintamu mencintaiku, aku hanya ingin kau mau mengandung dan melahirkan darah dagingku. Aku ingin anakku memiliki seorang ibu yang Tangguh dan punya prinsip. Aku mencari wanita sepertimu kemana-mana, tapi tidak pernah kutemukan. Ternyata Tuhan berbaik hati paduku, mengirimku datang menemuiku.” Aku tertegun mendengar tutur katanya, kalimatnya ke luar sangat berbeda dari biasanya. Dia terlihat bukan seperti Tuan Morgan yang dingin dan sadis. “Kenapa harus wanita sepertiku? Bahkan aku tidak tahu bagaimana caranya menjadi seorang ibu.” “Setidaknya, kau bisa menggantikanku melindungunya