Bumi melajukan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit terdekat. Di sebelahnya, Asa terlihat jauh lebih baik dan tidak sakit lagi. Namun, tetap saja Bumi sudah sangat cemas. "Aku nggak apa-apa, Mas," ujar Asa meyakinkan Bumi. "Tapi aku harus tahu gimana kondisi kamu dan janin kita, Sayang," kata Bumi. "Kamu jatuh, kan? Kamu dipukul paman kamu. Astaga! Aku nggak akan maafin paman Edo kalau sesuatu terjadi sama kalian." Asa membelai perutnya. Ia juga takut jika bayinya kenapa-kenapa. Dan ia sangat marah pada pamannya yang tak tahu malu. "Masih sakit?" tanya Bumi karena Asa hanya terdiam dan mengusap perut. Asa menggeleng. "Mungkin aku cuma shock." "Astaga! Tega banget sih paman kamu," gerutu Bumi. Bumi bersyukur mobilnya telah sampai di parkiran rumah sakit. Ia langsung menggendong A