Bab 45. Mulai Ngidam

1316 Kata

Ketika turun untuk makan malam, Asa langsung mendekati jendela dapur. Ternyata benar, hujan turun di luar. Pantas saja, udara terasa lebih dingin. "Hujan, Sa?" tanya Bumi. "Ehm, ujan, Mas. Gimana dong, Mas yakin mau ke apotek malam ini juga?" Asa menatap Bumi. "Tentu aja, nanti aku pakai payung. Kamu duduk manis aja di rumah," kata Bumi. "Yah, dingin di luar, Mas. Mas jangan masuk angin, ya," kata Asa. "Nggak, nanti aku bawa jaket yang tebel." Bumi tersenyum. Ia melirik Baby yang baru saja menggosokkan tubuh ke kakinya. Ia pun berjongkok untuk membelai kucing mungil itu. "Sa, kalau kamu hamil nanti aku yang ngurus Baby. Kamu nggak boleh capek pokoknya." "Nggak capek, Mas. Tenang aja," kata Asa. "By, kamu bakalan seneng nggak kalau majikan kamu nambah satu orang? Doain, ya, biar Asa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN