"Sayang, kamu duduk di sini dulu ya. Biar kau jelasin." Leonard menggiring tubuh sang istri lalu dia dudukkan di sofa. Lelaki itu pun membersihkan sisa pecahan gelas tadi agar tidak mengenai kedua buah hatinya. Leonard pun duduk di depan sang istri. Dia menggenggam kedua tangan wanita yang terus saja menangis. "Apapun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkan kamu dan juga kedua putra dan putri kita. Aku janji. Dan kamu bisa pegang kata-kataku," tekan Leonard. Aqeela memandang sang suami. Terlihat dari matanya ketulusan cinta untuknya. "Kamu janji?" Aqeela akhirnya membuka suaranya. "Janji sayang," tekan Leonard. Lelaki itu pun duduk di samping sang istri. "Papa, Leon mohon maaf. Bukan Leon tak ingin mematuhi ucapan Papa. Namun, Leon tidak sanggup jika harus mengkhianati istriku," u