"Kamu tidak perlu tahu siapa aku? Sekarang, kamu," tunjuknya pada Aqeela. "Ikut aku atau wanita tua ini aku buat celaka," sentaknya sambil menekan pi*au itu di leher Mama Beti. "Jangan hiraukan Mama sayang, keselamatanmu lebih penting. Mama sudah tua, biarkanlah Mama yang dia bawa," ujar Mama Beti. Wanita itu sepertinya tak takut bahaya. Terbukti dari wajahnya yang tetap datar. "Tidak Ma, Qeela tidak ingin Mama terluka," sahutnya. Tak ingin sampai mertuanya celaka, Aqeela pun mengalah. "Oke, aku akan ikut denganmu, tapi, lepaskan dulu Mamaku," pintanya. Namun, lelaki itu tidak serta merta menuruti perintah Aqeela. Dia malah membawa Mama Beti mendekat ke arah pintu keluar. "Ikuti aku," titahnya. Aqeela akhirnya mengikuti lelaki itu. Jantungnya rasanya seperti berlompatan keluar kare