"Sayang, jangan marah dulu. Dengerin Papa ya," pinta Leonard. Lelaki itu harus menambah stok sabar menghadapi kelinci imutnya ini. "Begini, wanita itu sahabat Papa waktu kuliah di Amerika. Jadi, wajar kalau kami akrab. Namun, tadi itu bukan pelukan seperti yang terlihat di foto. Dia hanya menutup mata Papa dari belakang. Nah, sekarang, Mami boleh bertanya, apa yang ingin Mami ketahui," ujar Leonard. "Beneran? Papa nggak bohong kan?" tanya Aqeela. "Beneran sayang. Buat apa Papa bohong? Mama tanya deh sama Rio kalau nggak percaya," jelas Leonard. "Papa pasti seneng ya ditempelin ama tuh cewek genit," ketus Aqeela. "Ya ampun Mami. Nih lihat," Leonard memperbesar gambar yang dikirim tadi. "Mama perhatikan baik-baik. Papa duduk di kursi yang ada sandarannya. Jadi, dia nempel di kursi don