Duel Zafran dan Pram

1028 Kata

"Hiks, hiks, hiks, hiks," Seina menangis sambil mengeluarkan air mata palsunya. "Aqeela menfitnah Papa sayang. Dia menuduh Papa berniat menyakitinya. Padahal, Papa hanya bermain ke rumahnya karena ingin bertemu Leon. Papa ingin sedikit berdiskusi dengan Leon," bohong Seina. Roland terdiam sejenak. "Pasti Papamu berbuat sesuatu di sana. Karena tidak mungkin polisi menahan seseorang tanpa bukti sayang," Roland menelaah masalah ini dengan bijak. "Aku juga tidak tahu Pi, tolong dong, panggilin pengacara Papi, suruh dia bebasin Papa," pinta Seina. "Baiklah, nanti aku telepon dia, sekarang, kita lanjutkan ronde kedua," ajak Roland. Sementara itu, asisten Dion kelabakan saat mengetahui saham perusahaannya menurun drastis. Para pemegang saham pun akhirnya memutuskan untuk menarim semua sahamn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN