"Dasar asisten lak*at. Mentang-mentang sudah tidak jadi bawahan berani kamu sama aku. Lihat hukuman yang aku beri untukmu." Sumpah serapah keluar dari mulut Leonard. Sementara itu, di ruangan Roland. Tubuh Pram menegang saat menerima pesan terakhir. "Gawat, Bos ngamuk. Bisa bahaya ini," batinnya. Dan benar saja. Blum Asap keluar dari keyboard laptop Pram. Entah apa yang dilakukan oleh Leonard. Sepertinya, lelaki itu benar-benar marah pada mantan asistennya. "Pram, laptopmu kenapa?" tanya Roland. "Hehehe, biasa Bos. Kalau kalah dalam dunia per-hackeran ya begini ini. Laptopnya meledup, masih untung jari saya tidak kena. Bisa gosong kalau sampai kena," jawab Pram. "Ya sudah, besok aku ganti yang baru. Lalu, bagaimana jalan keluarnya?" tanya Roland. "Gimana Bos? Saya aja kalah. Seper