Part 58

1820 Kata

                Dea                                 Aku tersenyum, lagi dan lagi. Pagi ini entah sudah berapa lama aku hanya tiduran miring ke samping, menatap Mas Danish yang dari tadi tampak tidur dengan pulasnya. Bahkan ketika tanganku terulur untuk menelusuri wajahnya, dia tak terganggu sama sekali.                 Melihat betapa tampannya saumiku pagi ini, ralat- dia memang selalu tampan dalam kondisi apapun- aku selalu berharap kalau nanti anak kami lahir, aku ingin wajahnya mirip dengan sang Ayah. Aku benar-benar tidak meragukan gen keluarga besar Mas Danish. Mereka tidak hanya memiliki visual yang good looking, tapi juga secara bersamaan tampak seperti orang-orang dari keluarga yang sangat berpendidikan. Aku selalu bersyukur sekaligus beruntung bisa masuk ke dalam keluarga me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN