Part 57

1983 Kata

Dea                                 “Wah! Bali!” pekikku senang, ketika malam itu Akhirnya aku dan Mas Danish tiba di Bali.   “Seneng?” tanya Mas Danish sembari merapatkan resleting jaketku. “Banget.” “Kita duduk di sana dulu De, sambil nunggu jemputan Pak Agil,” ucap Mas Danish dengan dagu menunjuk ke arah kursi tunggu terdekat. Aku mengangguk, lalu kami segera menuju kursi tunggu dan duduk istirahat di sana.                 Oh iya, ngomong-ngomong kami jadi ke Bali. Semuanya benar-benar mendadak, bahkan dari yang tadinya Mas Danish merencanakan akan ikut penerbangan malam hari, harus di percepat jadi ikut yang sore hari karena ternyata Mas Danish harus bertemu dengan Pak Azeil pukul setengah delapan di Uluwatu. Aku dan Mas Danish hanya menunggu sekitar sepuluh menit sampai Pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN