Danish Aku merenggangkan otot-ototku begitu sudah memarkirkan mobil di garasi. Hari ini benar-benar menguras tenaga. Selain karena memang hari ini jam mengajarku full, tadi setelah semuanya selesai aku masih harus mengecek tugas beberapa mahasiswa yang kemarin belum selesai aku kerjakan. Aku tersenyum ketika melihat motor Dea sudah terparkir di sudut garasi bagian depan. Itu berarti, Arfa dan Dea sudah pulang. “Aku pulang!” suruku agak keras begitu membuka pintu. Ternyata tidak ada sahutan. “Dea? Arfa?” seruku sekali lagi, namun masih tak ada sahutan. Akhirnya, setelah melepas sepatu dan mengganti dengan sendal rumahan, aku segera menuju dapur untuk mengambil minum. Langkahku langsung terhenti begitu melihat Arfa ternyata tidur d