Dea Sudah lebih dari lima belas menit, aku hanya duduk bersandar di kepala ranjang sambil sesekali tersenyum mengingat kejadian tadi malam. Aku masih ingat betul, tadi malam Mas Danish telaten sekali mengurusku yang banyak menyusahkan. Mas Danish juga tidak mengeluh sedikitpun ketika tengah malam sekitar jam satu, aku terbangun lagi karena perutku kembali mual. Saat ini aku semakin yakin kalau sebelum ini kami memang pasangan yang sangat saling mencintai satu sama lain. Terlihat dari bagaimana Mas Danish merawatku tadi malam, aku bisa merasakan cintanya untukku. Sepertinya Mas Danish serius dengan ucapannya yang ingin membuatku jatuh cinta lagi padanya sebelum aku benar-benar mengingatnya. Krek! Mas Danish keluar dari kamar mandi,