Danish Beberapa bulan kemudian... “Dea, aku pulang. Ini aku bawain brownis amanda rasa pandan.” Aku setengah berteriak, ketika malam itu aku baru saja pulang dari rumah Om Razan, ayahnya Key. Om Razan lagi sakit, jadi aku menjenguknya. Sebenarnya aku mau ngajak Dea sekalian, tapi nggak keburu soalnya aku ngajar sampai sore. Jadi begitu selesai ngajar, aku langsung pergi ke rumah Om Razan setelah mengabari Dea kalau aku akan pulang telat. “Iya, bentar! Lagi ngelipet baju! Tinggal dikit.” Aku tersenyum, ketika mendengar balasan Dea dari kamar. Dia juga setengah berteriak sama sepertiku. Sembari menunggu Dea, aku mengambil air mineral dingin di kulkas lalu meneguknya sampai sisa separo. Sekitar satu menit kemudian, Dea keluar dari