Dea Krek! Aku langsung menoleh ketika mendengar pintu kamar dibuka, lalu ditutup kembali. Mas Danish datang sambil membawa satu gelas air putih di tangannya. “Loh, belum tidur?” Aku hanya menggeleng, lalu mataku menatap lagi ke bawah, ke arah perutku yang masih rata. Jujur ya, tadi aku kaget bukan main ketika tahu ternyata aku sedang hamil. Oh ayolah, aku bahkan belum sepenuhnya bisa terima kenyataan, dan hari ini aku dikagetkan dengan kenyataan lain yang lebih membuatku syok. Oke, aku memang sudah mulai membuka mata dan hatiku untuk Mas Danish, terlepas dari aku sudah mengingat dia atau belum. Aku juga sudah mulai ingin berdamai dengan kenyataan dan mulai berusaha menerima dan bertekad akan mecoba mengingat semua