Bab 72. Ada Hitung-Hitungannya

1003 Kata

“Nyari apa, Zi? Ada yang hilang?” Suatu sore, Yuli bertanya saat melihat Zia mengobrak-abrik tas. “Nyari kertas, Mbak. Di sana tertulis nomor seseorang. Tapi aku lupa naruh mana.” Zia terus mencari dari tas sampai lemari. Namun, secarik kertas yang terdapat nomor perawat rumah sakit waktu itu tidak ada. “Oh, aku kira ada barang penting yang ilang. Uang misalnya.” “Mana ada uang aku, Mbak. Mode fakir miskin ini. Tapi bahkan ini lebih penting dari uang, sih.” Zia tertawa di sela tangannya yang sibuk. “Mau aku bantu nyari?” Zia mengangguk. Sayang seribu sayang, sampai lelah mencari, barang yang dicari tidak kunjung ditemukan. “Penting banget nomornya?” tanya Yuli. Zia mengangguk. “Ada nomor perawat rumah sakit. Dulu, aku pinjam akun Messe*gernya buat hubungi temanku. Nah, tersambung.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN