Bab 16. Bolehkah Kupeluk Bapak?

1002 Kata

“Ibu bicara apa tadi?” tanya driver online yang sempat mendengar gumaman Nilna. “Ah, bukan apa-apa, Pak.” Nilna hanya tersenyum kecut. Sungguh, saat ini hatinya sangat kalut. Nilna takut hukum sebab akibat buruk akan diterimanya. Ia takut akan ada dampak tidak baik atas perbuatannya yang buruk. Wanita itu mengelus perutnya yang masih rata. Air matanya menitik. "Nak, maafkan Ibu." ** Setelah beberapa saat perjalanan, tiba juga Nilna di kediaman sang bapak setelah sebelumnya mampir dulu ke supermarket untuk membeli beberapa oleh-oleh. Rumah sang bapak terlihat tertutup. Setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya terbuka. Dua bocah menyembul di belakang wanita yang membukakan pintu. "Assalamualaikum." Nilna menyapa. "Waalaikumussalam." Wanita yang membuka pintu menjawab. “Hore, Mb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN