Bab 20. Perkelahian Dua Terduga

1099 Kata

Plak! Anggi menghadiahi pipi Satria dengan tamparan. “Itu mulut enteng banget, ya, ngomong kayak gitu? Mau aku sobek-sobek? Kalau mau bayi Nilna, langkahi dulu bangkaiku.” Anggi berbicara sambil menunjuk wajah Satria. “Aku pikir kamu benar-benar datang baik-baik. Tapi ternyata masih saja punya niatan bu*uk. Keluar dari rumah ini!” Satria tersenyum sinis sambil memegangi pipi. “Itu bukan anakmu, tapi anak Nilna. Dia yang berhak menentukan. Kenapa kamu ikut campur? Nilna, keluar kamu! Jangan jadi pengecut! Sini adepi aku!” Satria berteriak kembali. “Satria! Keluar! Atau aku laporin ke RT karena kamu bikin ulah di sini!” Lukman ambil suara. “Oke, aku keluar. Padahal harusnya kalian berterima kasih karena aku bakal sudi merawat bayi tidak jelas asal usul penanam benihnya itu.” Kali ini,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN