Bab 64. Haruskah Jujur?

1001 Kata

Zia terbatuk-batuk heboh sebab tersedak air liurnya sendiri. Sementara Faruq kebingungan karena tanggapan Zia yang dinilai terlalu berlebihan. Pria itu lantas mengambil botol air mineral dan memberikan kepada Zia setelah dibuka tutupnya. “Kamu ini kenapa? Nih, minum dulu. Bisa-bisa luka jahitmu nanti bermasalah, takutnya robek lagi,” ujar pria itu. Zia menerima dan perlahan meminumnya dari balik cadar. Beruntung di botol itu sudah ada sedotan hingga tidak menyulitkannya. “Te-ri-ma ka-sih.” Zia mengucapkannya terbata-bata. Faruq mengambil bayi Zia dari pangkuan wanita tersebut tanpa meminta izin. Sementara Zia masih sibuk meredakan batuk. “Ibumu aneh. Diberi saran nama bagus malah heboh kayak gitu.” Faruq berbicara kepada bayi dalam gendongannya itu. Sebagai pria yang kesehariannya ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN