Bab 41. Dalangnya

1191 Kata

Setelah pingsan karena bius, Nilna sudah kembali dimasukkan ke kamar. Ia terlelap. Lukanya sudah diperban ala kadarnya oleh Ningrum. Sedikit banyak, ia memang tahu masalah pengobatan. “Itu nanti lukanya nggak infeksi?” tanya seseorang yang sejak tadi mengamati Ningrum gesit mengobati Nilna. “Nggak, Bos. Sudah saya atasi. Kecuali kalau dia berulah lagi.” Ningrum lalu mengemasi kotak obat dan hendak membawa ke luar kamar. Orang yang dipanggil bos itu mengembuskan napas panjang. Menaklukkan Nilna ternyata tidak semudah yang dipikirkannya. “Kamu nanti tidurlah di kamar ini. Dia lebih nekat sekarang.” Ningrum mengangguk, lalu berdiri dan berjalan keluar kamar. “Nilna harus baik-baik saja sampai anaknya lahir. Setelah itu, dia bebas mau kabur atau apa asal anaknya ada di tangan saya.” Oran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN