“Jawab! Jangan jadi pengecut yang hanya bisa diam!” Nilna lagi-lagi berteriak. “Nilna, jangan teriak-teriak. Kasihan anakmu di dalam sana nanti ikut stres.” Satria mengingatkan, mengabaikan pertanyaan Nilna. “Kepedulianmu nggak guna untukku! Jawab, Satria!” Nilna terus mengejar. Namun, Satria lagi-lagi hanya diam. “Lepaskan aku, Bangs*t! Biarkan aku keluar dari sini!” Karena geram, Nilna memukuli Satria sekuat tenaga yang dipunya. Satria membiarkan tubuhnya menjadi samsak Nilna untuk beberapa saat sebelum akhirnya pria itu menahan pergelangan tangan sang mantan. “Nilna, aku nggak akan lepasin kamu. Di luar sangat berbahaya untukmu. Jadi, cukup di sini sampai kamu dan anakmu nanti benar-benar siap menghadapi dunia. Tenang, Nilna. Aku yang akan mengurus semuanya. Aku janji nggak akan me