Bab 100. Fariz!

1126 Kata

“Oh, alhamdulillah.” Hanya itu yang terucap dari bibir Zia. Wanita itu lantas melangkah dengan masih menggendong Fariz. Sesekali ia mengajak sang putra bercanda. Zia sengaja mencari jalan lain untuk menghindari agar tidak bertemu atau berpapasan dengan Faruq. Bara kebencian di hati Zia masih belum padam. Zia langsung ke kamar, tanpa pernah berniat keluar sampai acara kelar. Ia tidak tertarik dengan keramaian di depan. “Ini untuk Fariz.” Saat antara tidur dan terjaga, sebuah suara membuat mata Zia kembali terbuka. Ada Yuli yang berdiri menyerahkan sesuatu. Zia menggeleng. “Fariz belum makan makanan kayak gitu, Mbak. Buat anak Mbak Yuli aja.” “Fariz dari tadi dicari sama Pak Faruq. Nyuruh aku buat ambil.” Zia yang sudah berpenampilan tanpa cadar, tersenyum masam. “Buat apa? Nggak usah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN