“Menggoda suaminya? Hah, ada-ada saja. Amit-amit kalau menggoda Bang Satria.” Nilna bergumam dan terus berjalan menuju mobil yang sudah menunggu. Tidak lama kemudian, Lukman menyusul dan duduk di kursi belakang, di samping Nilna. "Siap berangkat, Na?" Nilna mengangguk. "Ya, tapi ngerepotin Mas Lukman nggak?" "Enggak. Ayo jalan, Pak," titah Lukman pada pengemudi. Mobil yang ditumpangi Lukman dan Nilna lantas berangkat, meninggalkan Anggi yang masih berdiri bersedekap sambil menatap Rosa tajam. “Heh, Lemper! Salah besar kalau kamu menuduh Nilna masih menggoda suamimu. Justru aku curiga suamimu yang masih mengharapkan Nilna.” Anggi jongkok di hadapan Rosa yang masih kesulitan berusaha berdiri. “Diam kamu, Wanita barbar! Dasar preman!” Rosa tidak mau kalah. “Ya, kamu memang datang ke s