Bab 23. Pernyataan Cinta

1153 Kata

“Apa, Mas?” Nilna pura-pura bertanya. “Bukan apa-apa. Nggak penting.” Nilna mendesah kecewa. Di benaknya, ada rasa curiga seperti yang dirasakan Anggi. Entah apa yang mendasari Anggi justru meminta pria itu mengantarnya. “Lari dari amukan ulat bulu, Anggi menyuruhku masuk perangkap singa. Emang nggak konsisten pikiran anak itu.” Nilna membatin. ** Beberapa saat kemudian, Nilna dan Lukman tiba di klinik. Keduanya duduk berdampingan karena masih antre menunggu giliran. Jika dilihat, mereka tampak seperti pasangan suami istri lain yang juga sedang periksa. “Nggi. Pake aja motorku ke mana aja kamu mau. Beri kesempatan buat aku sama Nilna berdua saja lebih lama.” Lukman mengirim pesan kepada Anggi. Anggi yang sudah sampai parkiran, mengerutkan dahi saat membaca pesan tersebut. “Bilang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN