Bab 54. Kecewa Sama Abang

1008 Kata

“Beliau meninggal dunia, Pak.” Suara perawat itu laksana desing peluru yang terdengar berulang-ulang di telinga Satria. Peluru itu mengoyak telinga, menembus d**a dan sejenak menghentikan dunianya untuk sesaat. Ia menatap perawat itu nyalang. “Jangan bercanda, Sus!” bentak Satria. “Pak, kami tidak pernah bercanda untuk urusan kesehatan apalagi nyawa! Silakan hubungi keluarga Bapak untuk memastikan kalau tidak percaya!” Petugas itu geram. Satria antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang didengar. “Meninggal dunia?” Satria mengulang pertanyaan. Petugas hanya mengangguk. Bahu Satria terkulai. Ia berjalan gontai menuju kursi dan terduduk di sana. Pria itu lantas menyugar rambut frustrasi. Bibir pria itu terus bergumam kata ‘meninggal.’ “Ibu,” ujarnya lirih. "Ibu meninggal?" Pr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN