Janji Nicholas

1321 Kata
"Kamu memang gak libur di akhir pekan?" tanya Alya mamanya Nicholas. "Seharusnya akhir pekan aku libur Ma. Tapi tiba-tiba kemarin ada pasein yang harus melakukan operasi hari ini. Jadi mau tak mau hari ini Nicho harus melakukan operasi," jawab Nicholas yang sekarang ada di rumah kedua orang tuanya. "Hahhhhh...." Alya hanya menghela napasnya ketika mendengar jawaban dari sang putra selama ini Alya sudah terlalu biasa terlibat dalam situasi seperti ini karena dulu suaminya yang merupakan dokter sekaligus pemilik rumah sakit juga sering melewatkan moment bersama dengan keluarga dan memilih untuk mengobati para pasiennya. Dan sekarang peristiwa kembali terulang karena putranya satu-satunya yang juga harus melakukan pekerjaan yang secara tiba-tiba. "Mama pikir setelah papa kamu pensiun kita bisa sering-sering kumpul bersama tapi kenyataannya sekarang kamu juga ikut sibuk sama seperti papa kamu," kata Alya dengan nada yang kesal. Nicholas bisa mengerti jika sang mama kesal ketika dirinya dan papanya sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang dokter. Karena banyak waktu bersama yang kadang kurang gara-gara ada operasi mendadak seperti saat ini. Tapi mau bagaimana ini profesi yang sudah dipilih oleh Nicholas dan juga sang papa jadi yang bisa dilakukan adalah saling berkompromi satu sama lain. Tapi sepertinya sang Mama sedang dalam situasi yang tak baik jadi protes seperti ini. Nicholas akan mencoba berbicara dengan sang Mama tapi tiba-tiba sang istri sudah terlebih dahulu bicara dengan Mamanya. "Ma biarin aja kak Nicho pergi buat kerja hari ini kan Mama mau jalan sama Vanilla kalau kak Nicho ikut kita jalan malah gak asyik. Pasti kak Nicho minta kita untuk cepat-cepat pulang dan gak mau mengantarkan kita pergi. Tapi sekarang kita bisa jalan berdua aja. Belanja sepuasnya menghabiskan uang punya kak Nicho dan juga punya Papa. Pokoknya hari ini kita akan bersenang-senang dan aku gak akan membiarkan Mama sampai bersedih. Jadi Mama hari ini ayo kita bersenang-senang," kata Vanilla menghibur mertuanya itu. Alya yang tadinya sedikit kesal akhirnya mereda ketika mendengar perkataan dari sang menantu. Sang menantu selalu saja bisa membuat hatinya merasa senang. Tak salah jika Alya sangat menyayangi menantunya ini. "Kamu benar sayang hari ini kita habiskan uang papa dan juga uangnya Nicho," jawab Alya yang mulai tersenyum. Vanilla merasa lega ketika bisa melihat sang Mama mertua kembali bisa tersenyum. Karena ia tahu bagaimana perasaan yang dirasakan oleh sang Mama. Kalau ditanya bagaimana perasaan Vanilla ketika harus di tinggal oleh sang suami ketika tiba-tiba ada keadaan yang darurat seperti operasi. Awalnya Vanilla juga merasa tak nyaman dengan hal itu. Tapi ketika tahu bahwa apa yang dilakukan oleh sang suami adalah menyelamatkan nyawa seseorang membuat Vanilla sadar jika ini salah satu konsekuensi yang harus ia alami sebagai istri seorang dokter. Jadi sejauh ini ia akan menerima semuanya dengan baik dan berusaha melakukan yang terbaik untuk selalu mendukung sang suami. "Kalau gitu aku ke kamar dulu ya Ma. Aku mau taruh tas yang aku bawa. Nanti Mama mau pergi jam berapa?" tanya Vanilla kepada sang Mama mertua. "Mama juga mau mandi dulu soalnya tadi Mama sudah sibuk di dapur jadi gak belum sempat untuk mandi. Nanti kalau Mama sudah siap kita baru berangkat dan di dapur tadi Mama baru aja buat kue. Nicho kamu bawa aja kue yang Mama buat kamu bagikan dengan teman-teman kamu di rumah sakit," kata Alya yang mulai jalan ke kamarnya. "Iya Ma," jawab Nicholas sebelum pergi ke kamarnya. Nicholas dan Vanilla pun berjalan menuju kamar Nicholas yang ada di rumah ini karena malam ini mereka akan menginap disini. Sesampainya dikamar Vanilla melihat kamar yang dulu sering ia datangi ketika masih tinggal disini. Kamarnya masih sama seperti terakhir kali ia tinggalkan dulu. "Sepertinya Mama masih sering meminta asisten rumah tangga untuk membersihkan kamar kakak," kata Vanilla sambil melihat sekitar kamar. Nicholas yang baru saja meletakkan tas yang dibawa juga ikut melihat kamar miliknya dulu. "Tentu saja Mama pasti meminta asisten rumah tangga di rumah ini untuk membersihkan kamar aku. Kamu pasti tahu kan kalau Mama tuh cinta kebersihan jadi Mama gak suka kalau rumahnya kotor," jawab Nicholas yang sudah merebahkan tubuhnya di ranjang. "Bukannya kamu juga sama kayak Mama. Kamu itu juga sangat cinta dengan kebersihan bahkan di apartemen aja kamu akan ngomel kalau ada yang gak bersih," sindir Vanilla. Nicholas tersenyum mendengar sindiran dari istri. Tapi apa yang sang istri katakan benar adanya. "Wajar dong sayang kalau aku mirip kayak Mama itu berarti aku benar-benar anak Mama," jawab Nicholas tak membantah. Vanilla pun ikut merebahkan tubuhnya di samping sang suami. Lalu ia pun menatap wajah tampan laki-laki yang dulu ia kejar setengah mati sekarang ada di hadapannya. Benar-benar hal yang tak terduga sama sekali. "Kakak tahu gak kadang aku masih tak menyangka bisa berada di posisi ini. Dulu aku pikir setelah aku kehilangan ayah dan bunda aku tak akan pernah punya masa depan yang cerah. Atau bahkan aku akan menghabiskan masa muda aku dengan bekerja sangat keras untuk bisa bertahan hidup. Saat itu memang ayah dan bunda meninggalkan sedikit uang untuk bertahan hidup tapi ternyata uang itu malah diambil oleh om dan Tante aku hingga berakhir aku harus keluar dari rumah yang menjadi kenangan aku dengan ayah dan bunda. Pada saat itu aku benar-benar sangat marah kepada Om dan Tante aku kenapa mereka bisa bersikap sejahat itu kepada aku. Padahal selama ini aku tak pernah berbuat jahat kepada mereka. Aku ingat betul saat itu malam dan hujan sangat lebat mereka mengusir aku dari rumah peninggalan kedua orang tua aku dan berkata jika sekarang rumah itu milik mereka. Tentu saja aku kaget dengan hal itu karena bingung harus tinggal dimana. Tapi saat itu aku ketemu dengan Mama hingga Mama membawa aku ke rumah ini dan memperlakukan aku dengan sangat baik. Bahkan dengan tangan terbuka menerima aku gadis yatim piatu ini menjadi menantunya. Karena saat itu aku ingat jika beberapa Tante kamu gak suka ketika kakak menikah dengan aku. Mereka pikir aku hanya akan memanfaatkan kakak saja dan mengambil keuntungan untuk aku sendiri. Padahal tak ada sedikitpun aku berpikir kearah itu. Tapi mereka selalu saja menyindir aku dengan kata-kata yang membuat telinga panas. Untung saja Mama selalu bilang sama aku jangan pernah mendengarkan ocehan dari para Tante jika itu membuat sakit hati. Anggap saja mereka iri dengan kehidupan kamu karena mereka tak bisa berada di posisi aku saat ini. Mendengar hal itu membuat hati aku sangat senang dan bahagia karena mendapatkan pengganti ibu yang baik. Dan aku benar-benar bersyukur sudah menjadi bagian dari keluarga ini walaupun aku sangat tahu jika aku masih punya banyak kekurangan tapi kalian begitu tulus mencintai aku. Aku benar-benar sangat berterima kasih," kata Vanilla dengan mata yang berkaca-kaca. Tak terasa air mata Vanilla jatuh ketika mengingat akan masa lalunya. Selama ini ia selalu mencoba untuk kuat karena memang ia paling benci menunjukkan sisi buruknya di hadapan orang-orang. Dan hanya didepan suaminya ia bisa menunjukkan sisi paling buruk dan lemah yang ia miliki. "Cupppp..." Nicholas mengecup bibir Vanilla dengan lembut dan juga menghapus air mata yang jatuh dari mata Vanilla. Ia paling benci jika melihat Vanilla menangis seperti ini karena baginya hanya kebahagian yang boleh Vanilla rasakan. Dan tak boleh ada kesedihan apapun juga. "Sayang bukan kamu yang seharusnya bilang terima kasih tapi aku yang harusnya banyak bilang terima kasih kepada kamu. Kehadiran kamu benar-benar mengubah laki-laki kaku seperti aku ini menjadi lebih lembut dan perhatian. Dan membuat aku mengerti apa artinya dicintai. Jadi aku minta sama kamu jangan pernah mengingat lagi kenangan buruk di masa lalu dan jangan pernah meneteskan air mata untuk hal yang tidak penting seperti itu. Aku mau setelah ini hanya senyum kebahagiaan yang kamu rasakan dan aku juga tak akan membiarkan ada air mata yang menetes dari mata kamu kecuali air mata kebahagiaan. Karena setelah aku resmi menjadi suami kamu maka kebahagiaan kamu adalah hal paling utama yang harus aku lakukan untuk kamu," janji Nicholas dengan sangat tulus. Vanilla langsung memeluk tubuh erat sang suami sambil menahan air mata yang akan keluar dari matanya. Ia benar-benar sangat bersyukur berada di posisinya saat ini dan akan melakukan apapun untuk menjaga apa-apa yang sudah ia miliki saat ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN