Pritttt Bunyi peluit yang ditiup nyaring membuat Rex dengan segera memacu larinya mengitari lapangan olahraga yang luasnya lima kali lipat rumah mewahnya. Anak usia tiga belas tahun itu memacu lebih kencang larinya saat bunyi peluit kedua terdengar menandakan waktu larinya akan segera habis, tapi satu putaran saja belum bisa dia lakukan. "Cukup!" ucap Pak Rendra sang pelatih membuat Rex menghentikan laju larinya. Pak Rendra memberikan pengarahan pada Rex. Mata Rex melirik papanya yang berdiri di sudut lapangan mengawasinya. Ini lah yang dimaksud papanya, dia ikut kursus bela diri yang mana pelajaran pertamanya adalah lari jarak pendek dan jauh. Rex yang jarang olahraga seketika ngos-ngosan. Keringat sebiji jagung juga tampak membasahi anak itu. "Oke lari di tempat, sepuluh menit!" uc