Part 22: Depresi

1631 Kata

"Just kissing, gak usah lebay." "Apa katamu?!" Alika jelas langsung sewod, menatap nyalang lelaki di depannya. "Saya punya prinsip!" Sentaknya menatap tajam partner nya ini. Saat ini di ruangan itu hanya ada mereka berdua setelah Alika tadi membuat keonaran. Joy melipat tangan di depan dadanya, bersandar dengan ujung bibir tertarik sebelah. "Prinsip?" Tawanya meledek, "kalau kamu punya prinsip sejak awal pasti menolak tawaran kontrak ini. Mikir!" Dengan sarkas lelaki itu mengetuk-ngetuk pelipisnya dengan ibu jari. Alika mengepalkan tangannya, menggeram emosi. Sialan! Harus bagaimana ia sekarang?! "Aku gak tau ada adegan seperti itu!" Sangkal nya. "Dimana-mana kalau mau tanda tangan kontrak itu baca dulu, dasar bodoh!" Alika makin dibuat menggeram, rasanya ingin mencabik-cabik apapun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN