41. Kasus Dimas (5)

1082 Kata

Dia tidak membuka matanya!" Aku sudah tak bisa merasakan tekanan tangan Zul di bahuku, juga tidak bisa merasakan dekapannya lagi. Aku seperti melayang di ruang kosong. Hal terakhir yang kudengar adalah teriakan Zul. "Elfen!"   ***   Aku membuka mata. Mengalami kejadian de javu seperti terakhir kali tersadar. Aku menoleh ke kanan, Zul yang tertidur memegang tanganku. Dia tampak kelelahan, bahkan lupa melepas kacamatanya. Aku masih sedikit sulit menggerakkan anggota tubuh, tapi pandanganku perlahan mulai jelas. Ini kamar rawat. Berapa lama aku tertidur? "Kau sudah sadar?" Zul mengucek mata, lalu mengamatiku. "Tampaknya semua baik. Syukurlah lukanya tidak terlalu dalam." Dia memegang leherku. "Ini juga hanya seperti tergores." Dirapikannya rambutku. "Kau selalu menjadi korban dalam mi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN